1.
Terdapat Ventilasi yang Baik
Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara
di dalam kantor tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang
diperlukan oleh karyawan tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya O2 di dalam ruangan yang berarti kadar CO2 yang bersifat
racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Disamping itu tidak cukupnya ventilasi akan
menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan
cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban akan merupakan media yang baik
untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskan
udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen karena disitu
selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara
akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan kantor
selalu tetap didalam kelembaban (humudity) yang optimum sehingga karyawan tidak
akan mudah terkena penyakit dan produktivitas menjadi meningkat.
2.
Penerangan yang Cukup
Pencahayaan
merupakan unsur penting dalam sebuah kantor. Dengan pencahayaan yang baik bukan
hanya karyawan akan mampu bekerja dengan baik dan produktif tetapi juga kantor
akan memberikan suasana yang baik sehingga pada akhirnya berpengaruh pada
semangat kerja para pegawainya. Tingkat iluminasi pada bidang kerja adalah
sebesar 500 lux. Dibawah tingkat ini dapat timbul dampak negatif bagi kesehatan
yang akhirnya dapat menurunkan produktivitas kerja. Untuk bidang kerja,
disarankan penerangan yang rata antara objek yang menjadi fokus mata dengan
terang di sekitarnya. Hal ini untuk menghindari mata berakomodasi terus menerus
yang dapat menyebabkan otot mata lelah. Disarankan warna cahaya yang
tidak terlalu kuning dan tidak terlalu putih (4000 k). Sedangkan indeks
renderasi warna untuk kantor diatas 80.
3.
Toilet yang Higenis
Jumlah
yang standar itu 1 toilet untuk 20 orang. Jadi jika ada 400 karyawan sudah
semestinya ada 20 toilet di dalamnya. Perlu tersedianya air dan tisu. Toilet
selalu dibersihkan sehingga tidak menimbulkan bau tidak sedap yang akan
mengganggu konsentrasi kerja karyawan.
4.
Ruang Kantor yang
Berpanorama
Ruang kantor yang
dihiasi dekorasi taman agar memiliki pemandangan alam yang terbuka dan dapat
digunakan dengan nyaman. Dengan cara ini karyawan tidak akan merasa jenuh
berada di ruangan kantor dalam waktu yang lama.
5.
Terhindar dari Kebisingan
dan
bunyi-bunyian
tersebut akan dapat mengganggu ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan
menimbulkan kesalahan komunikasi bahkan kebisingan yang serius dapat
mengakibatkan kematian.
6.
Temperatur
Suhu
ideal berkisar antara 19-23°C dengan kecepatan udara antara 0,1-0,2 m/det dan
pada musim panas suhu ideal antara 22-24°C dengan kecepatan udara antara
0,15-0,4 m/det serta kelembaban antara 40-60% sepanjang tahun (WHS, 1992;
Grantham, 1992 dan Grandjean, 1993).
7.
Warna Cat
Biru, memberikan
kesan lembut dan teduh. Hijau, sangat teduh di mata,
Warna hijau berkesan natural dan memberikan kesegaran. Kuning,
menghadirkan suasana hangat, riang dan menambah kesan luas pada ruang-ruang
sempit. Merah, aksen cantik yang
bersifat terbuka serta akrab. Merah muda, romantis,
misterius, menggairahkan, membangkitkan minat, lemah lembut, kalem, menyejukan,
menenangkan. Ungu, warna ini mempunyai
karakter yang penuh kekuatan. Putih, merupakan warna yang
bersifat netral, tepat untuk digunakan sebagai warna dasar sehingga suasana
nyaman dapat dirasakan pada kantor.
Ø
KRITERIA MEJA DAN JURSI
KERJA YANG ERGONOMIK
·
Meja
1.
Leg clearance. Meja
standar biasanya sekitar 30 inci tinggi. Sementara ketinggian ini sudah cukup
untuk sebagian besar pekerja, beberapa pekerja mungkin ingin mempertimbangkan
sebuah meja tinggi. Anda dapat membantu para pekerja dari semua ketinggian
mencapai clearance kaki yang tepat dengan memilih meja tinggi disesuaikan.
2.
Ruang di belakang meja.
Pertimbangkan jumlah ruang yang tersedia di kantor sebelum memilih meja.
Pekerja idealnya harus memiliki 42 inci ruang di belakang meja untuk kursi dan
kisaran yang tepat gerakan normal.
3.
Desktop ruang. Bagian
atas meja harus memiliki ruang yang cukup untuk semua peralatan dan bahan,
serta setiap ruang tambahan seorang pekerja mungkin perlu melakukan tugas nya
secara efisien.
4.
Keyboard tinggi. Sebuah
keyboard ditempatkan di atas meja mungkin pada ketinggian yang salah dan dapat
menyebabkan luka ketidaknyamanan dan stres bagi para pekerja. Platform Keyboard
dapat memperbaiki masalah ini.
·
Kursi
1.
Stabilitas Produk.
Diharapkan suatu kursi mempunyai empat atau lima kaki untuk menghindarkan
ketidakstabilan produk. Kursi lingkar yang berkaki lima hendaklah dirancang
dengan posisi kaki kursi berada pada bagian luar proyeksi tubuh. Adapun kursi
dengan kaki-gelinding sebaiknya dirancang untuk permukaan yang berkarpet,
karena akan terlalu mudah menggelinding pada lantai vynil.
2.
Kekuatan produk. Kursi
kerja haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga kompak dan kuat dengan
konsentrasi perhatian pada bagian-bagian yang mudah retak ilengkapi dengan
system mur – baut ataupun keeling - pasak pada bagian sandaran tangan ( arm-rest
) dan sandaan punggung ( back – rest ). Kursi kerja tidak boleh
dirancang pada populasi dengan persentil dan seharusnya cukup kuat untuk
menahan beban pria yang berpersentil 99.
3.
Sandaran punggung.
Sandaran punggung adalah penting untuk menahan beban punggung kearah belakang (
lumbar spine ). Hal itu haruslah dirancang agar dapat digerakkan naik –
turun maupun maju-mundur. Selain itu harus pula dapat diatur fleksibilitasnya
sehingga sesuai dengan bentuk punggung.
4.
Fungsional. Bentuk
tempat duduk tidak boleh menghambat berbagai macam alternative perubahan postur
( posisi ).
5.
Bahan material. Tempat
duduk dan sandaran punggung harus dilapisi dengan material yang cukup lunak.
6.
Kedalaman kursi. Kedalaman
kursi ( depan-belakang) haruslah sesuai dengan dimensi panjang antara lipat
lutut ( politeal ) dan pantat ( buttock ). Wanita dengan
anthropometri 5 persentil haruslah dapat menggunakan dan merasakan manfaat
adanya sandaran punggung ( back rest )
7.
Lebar
kursi. Lebarkursi minimal sama dengan lebar pinggul
wanita 5 persentil populasi.
8.
Lebar sandaran punggung. Lebar
sandaran punggung seharusnya sama dengan lebar punggung wanita 5 persentil
populasi. Jika terlalu lebar akan mempengaruhi kebebasan gerak siku.
Ø KRITERIA
LANTAI DAN TANGGA ERGONOMIS
·
Lantai
1.
Lantai tidak berwarna gelap karena akan membuat
suasana kantor tidak bersemangat
2.
Tidak Kotor dan basah. Karena jika lantai kotor
maka akan mengakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja
3.
Tidak terbuat dari bahan yang licin. Karena
akan membahayakan keselamatan karyawan
4.
Lantai Simetris. Karena apabila tidak simetris
maka akan mencelakakan serta menganggu produktivitas kerja karyawan.
5.
Lantai tidak rusak.
·
Tangga
1.
Mempunyai struktur yang kuat, tidak retak atau
roboh sehingga pengguna tidak merasa takut dalam menggunakannya.
2.
Lebar minimal tangga 60 cm dan tambahan 20 cm
untuk ruang kosong.
3.
Lebar anak tangga dibuat sekitar 30 cm.
4.
Tinggi anak tangga maksima 20 cm.
5.
Pada sisi datar bagian sudut diberi step nosing
dengan bahan keramik bergaris atau material tekstur kasar sehinggga tidak mudah
terpeleset.
6.
Jika jarak anak lantai terlalu tinggi maka
harus mempunyai anak tangga lebar yang berfungsi sebagai tempat istirahat.
Ø KRITERIA
PC ERGONOMIS
1.
Kemampuan
Prosesor. Prosesor dual core menjamin komputer bisa
melakukan multi
tasking, yaitu menjalankan beberapa program sekaligus.
2.
Kapasitas
Penyimpanan. Komputer untuk kapasitas penyimpanan sebesar
40 hingga 200 GB sudah lebih dari cukup untuk menyimpan file-file
bisnis Anda seperti dokumen Excel, Word, atau PowerPoint.
3.
Kemampuan
Grafis. Komputer-komputer untuk keperluan bisnis
biasanya sudah dibundel dengan kartu grafis (graphic card) bawaan yang sudah
terintegrasi di dalam motherboardnya.
4.
Security dan management. Dengan
menggunakan security management, PC hanya dapat digunakan oleh pengguna yang
bersangkutan.
5.
Hemat listik. Untuk
meminimalisasi biaya listrik perusahaan.
Ø KRITERIA
MESIN KETIK ERGONOMIS (MANUAL DAN ELEKTRONIK)
·
Manual
1.
Pita dalam keadaan baik. Sehingga hasil cetakan
terlihat jelas
2.
Keyboard harus lengkap
3.
Tidak memiliki suara yang terlalu mengganggu
pendengaran.
4.
Besi pencetak huruf tidak macet
5.
Mudah direparasi apabila terjadi kerusakan.
·
Elektronik
1.
Hemat listrik
2.
Tidak menimbulkan suara saat tombol ditekan
3.
Layar terlihat jelas
4.
Tombol tidak sulit ditekan
5.
Pita harus jelas terlihat di hasil cetakan.
Ø KRITERIA
ALAT POTONG YANG ERGONOMIK
1.
Tajam sehingga akan memudahkan penggunaan.
2.
Memiliki gagang yang baik agar tidak melukai
pengguna
3.
Memiliki tempat atau penutup sehingga aman
dalam penyimpanannya
4.
Terbuat dari bahan yang ringan
5.
Harga ekonomis
6.
Ø KRITERIA
ALAT LISTRIK YANG ERGONOMIS
1.
Instalasi listrik harus direncanakan
sesederhana mungkin agar alat-alat yang dipakai sedikit, mudah pemasangannya dan
kerugian daya listrik harus sekecil mungkin.
2.
Instalasi tersebut dipasang alat-alat pengaman
yang sesuai, misalnya sekering, pemutus daya, otomat dan pentanahan (grounding).
3.
Disediakan alat pemadam kebakaran di dekat
Instalasi Listrik.
4.
Kabel-kabel disusun secara rapih sehingga tidak
berserakan di lantai yang akan membahayakan karyawan saat berjalan.
5.
Daya listrik dipasang sesuai dengan kebutuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar